IBNU SINA DAN PEMIKIRANNYA
A.
PENDAHULUAN
Sejarah tumbuhnya filsafat telah
melahirkan beberapa definisi filsafat . dalam filsafat pun kita dapat
definisi-definisi yang beraneka ragam, yang menurut satu sama lain berbeda apa
yang di utamakan oleh pencipta. Pengaruh
keyakinan seorang ahli filsafat,begitu juga keadaan ia beragama, percaya kepada
konsepsi ketuhanan sebagai yang tersebut dalam agama atau tidak selalu tersebut
dalam agama atau tidak selalau tersalurkan kedalam kata kata yang digunakan
untuk meringkaskan pengertian filsafat, begitupun dengan pemikiran-pemikiran
para ahli filsafat.
Perubahan pikiran
filsafat tidak berjalan begitu saja. Ia menempuh yang sangat panjang,
Misalnya Ibnu Sina, memiliki pemikiran
keagamaan yang mendalam. Pandanagn yang mempengaruhi filsafatnya . ketajaman
pemikirannya dan kedalaman keyakinan
keagamaannya secara simulatan mewarnai alam pikirannya. Dalam
pemikirannya dia membahas tentang penciptaan alam, jiwa,akal manusia yang mana Ibnu Sina ini melanjutkan
teori filsafat yang sudah diungkapkan
oleh Al-Farabi Al-Kindi.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pemikiran
Ibnu Sina dalam bidang filsafat:
1.
Teori emanasi
Ibnu Sina dalam teori emanasi ini mengadakan sintesa
antara filsafat dan ilmu kalam. Sesuai dengan prinsip agama islam, Ibnu Sina
mengatakan bahwa dinia bukan azali, tetapi baharu yang didahului oleh keadaan
tidak ada kemudian menjadi ada. Yang dikemukakan Ibnu Sina dalam teori Emanasi
adalah proses kejadian alam ini, hal mana yang tidak disinggung oelh agama.
2.
Filsafat Jiwa
Secara garis besar Ibnu
Sina membagi filsafat jiwa kepada 2 bagian:
1.
Segi fisika,tentang macam-macam jiwa
(tanaman,jiwa hewan, jiwa manusia).
2.
Segi metafisika, tentang wujud dan
hakikat jiwa pertaliannya degan badan, keabadian jiwa.
3.
Filsafat wahyu dan akal
Akal materi merupakan akal yang
terendah dan akal mustafat merupakan akal yang tertinggi. Akal inilah yang
dapat menerima ilmu pengetahuan dan dengan mudah dapat menerima cahaya atau wahyu dari tuhan.
Inilah bentuk akal tertinggi yang dapat diperoleh oleh manusia yaitu bentuk
akal pada nabi-nabi.
4.
Filsafat wujud
|
B.
Saran
Setelah mendiskusikan Makalah ini,
pemakalah mengharapkan kepada kita semua untuk menggunakan potensi yang telah
diberikan Allah ke jalan yang
diridhai-Nya, agar kita menjadi hamba-Nya yang benar-benar mengabdikan diri
hanya kepada-Nya. Pemakalah juga mengharapkan kepada pembaca, sekiranya ada
kesalahan dan kekurangan dalam penulisan makalah ini, kami mengharapkan agar
diberi kritik yang membangun , saran dan tambahan untuk melengkapi makalah ini.
|
DAFTAR PUSTAKA
Ensiklopedi Islam/Penyusun, Dewan Redaksi Ensiklopedi
Islam.-cet.4- Jakarta: Ichtiar aru Van Hoeve, 1997
Nasution,
Hasan Bakti, Filsafat Umum, Jakarta : Gaya Media Pratama, 2001
Syamsuddin,fachri,
Dasar-Dasar Filsafat Umum, Padang : Kartika
Intan Lestari, 2004
Zar,
Sirajjudin, Filsafat islam, Padang : PT Raja Grafindo,2004
IBNU SINA DAN PEMIKIRANNYA