RESUME
T A S A W U F
PEMAHAMAM TENTANG AKHLAK
“Diajukan
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Ilmu Tasawuf”
Oleh
:
HANDAYANI
BP 310. 006
Dosen
Pembimbing :
Drs.
ADITIAWARMAN AD. M. Ag
JURUSAN PERBANDINGAN MAZHAB DAN HUKUM ( PMH )
FAKULTAS SYARI’AH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN )
IMAM BONJOL PADANG
2010/2011
A.
Pengertian
Akhlak
akhlak secara terminologi berarti tingkah laku seseorang yang
didorong oleh suatu keinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik.
Akhlak merupakan bentuk
jamak dari kata khuluk, berasal dari bahasa Arab yang
berarti perangai, tingkah laku, atau tabiat.
Tiga pakar di bidang
akhlak yaitu Ibnu Miskawaih, Al
Gazali, dan Ahmad
Amin menyatakan bahwa akhlak adalah perangai yang melekat pada
diri seseorang yang dapat memunculkan perbuatan baik tanpa mempertimbangkan
pikiran terlebih dahulu.
Kata akhlak diartikan
sebagai suatu tingkah laku, tetapi tingkah
laku
tersebut harus dilakukan secara berulang-ulang tidak cukup hanya sekali
melakukan perbuatan baik, atau hanya sewaktu-waktu saja.Seseorang dapat
dikatakan berakhlak jika timbul dengan sendirinya didorong oleh motivasi
dari dalam diri dan dilakukan tanpa banyak pertimbangan pemikiran apalagi
pertimbangan yang sering diulang-ulang, sehingga terkesan sebagai keterpaksaan
untuk berbuat.Apabila perbuatan tersebut dilakukan dengan terpaksa bukanlah
pencerminan dari akhlak. Dalam Encyclopedia Brittanica[5],
akhlak disebut sebagai ilmu
akhlak yang mempunyai arti sebagai studi yang sistematik
tentang tabiat
dari pengertian nilai baik, buruk,
seharusnya benar, salah dan sebaginya tentang prinsip
umum dan dapat diterapkan terhadap sesuatu, selanjutnya dapat disebut juga
sebagai filsafat moral.
Syarat akhlak
Ada empat hal yang harus ada apabila
seseorang ingin dikatakan berakhlak.[2]
- Perbuatan yang baik atau buruk.
- Kemampuan melakukan perbuatan.
- Kesadaran akan perbuatan itu
- Kondisi jiwa yang membuat cenderung melakukan perbuatan baik atau buruk.
Sumber akhlak
Akhlak bersumber pada agama.
Peragai
sendiri mengandung pengertian sebagai suatu sifat
dan watak
yang merupakan bawaan seseorang. Pembentukan peragai ke arah
baik atau buruk, ditentukan oleh faktor dari dalam diri sendiri maupun dari
luar, yaitu kondisi lingkungannya. Lingkungan
yang paling kecil adalah keluarga,
melalui keluargalah kepribadian seseorang dapat terbentuk.
Secara terminologi
akhlak berarti tingkah laku seseorang yang didorong
oleh suatu keinginan secara sadar
untuk melakukan suatu perbuatan yang baik.[2]
Para ahli seperti Al Gazali
menyatakan bahwa akhlak adalah peragai yang melekat pada diri seseorang yang
dapat memunculkan perbuatan baik tanpa mempertimbangkan pikiran terlebih
dahulu. Peragai sendiri mengandung pengertian sebagai suatu sifat
dan watak
yang merupakan bawaan seseorang.
B.
Budi
pekerti
Budi pekerti
pada kamus bahasa Indonesia merupakan kata majemuk
dari kata budi dan pekerti
Budi berarti sadar atau yang menyadarkan atau alat kesadaran. Pekerti berarti
kelakuan.Secara terminologi, kata budi ialah yang ada pada manusia yang
berhubungan dengan kesadaran, yang didorong oleh pemikiran, rasio
yang disebut dengan nama karakter.
Sedangkan pekerti ialah apa yang terlihat pada manusia, karena didorong oleh
perasaan hati, yang disebut behavior.Jadi dari kedua kata tersebut budipekerti
dapat diartikan sebagai perpaduan dari hasil rasio dan rasa yang bermanifestasi
pada karsa dan tingkah laku manusia.Penerapan
budi pekerti tergantung kepada pelaksanaanya.Budi pekerti dapat bersifat
positif maupun negatif.Budi pekerti itu sendiri selalu dikaitkan dengan tingkah
laku manusia.
Budi pekerti didorong oleh kekuatan yang terdapat didalam hati yaitu rasio.Rasio
mempunyai tabiat kecenderungan kepada ingin tahu dan mau menerima yang logis,
yang masuk akal dan sebaliknya tidak mau menerima yang analogis, yang tidak
masuk akal.
Selain unsur rasio didalam
hati manusia
juga terdapat unsur lainnya yaitu unsur rasa.Perasaan
manusia dibentuk oleh adanya suatu pengalaman, pendidikan, pengetahuan
dan suasana lingkungan.Rasa mempunyai
kecenderungan kepada keindahan .Letak keindahan adalah pada
keharmonisan susunan sesuatu, harmonis antara unsur jasmani
dengan rohani, harmonis
antara cipta, rasa
dan karsa,
harmonis antara individu dengan masyarakat,
harmonis susunan keluarga,
harmonis hubungan antara keluarga.Keharmonisan
akan menimbulkan rasa nyaman dalam kalbu dan tentram dalam hati. Perasaan
hati itu sering disebut dengan nama “hati kecil” atau dengan nama lain yaitu
“suara kata hati”, lebih umum lagi disebuut dengan nama hati nurani.
Suara hati selalu mendorong untuk berbuat baik yang bersifat
keutamaan serta memperingatkan perbuatan yang buruk dan brusaha mencegah
perbuatan yang bersifat buruk dan hina. Setiap
orang mempunyai suara hati, walaupun suara hati tersebut kadang-kadang berbeda.
Hal ini disebabkan oleh perbedaan keyakinan,
perbedaan pengalaman, perbedaan lingkungan,
perbedaan pendidikan dan sebagainya. Namun mempunyai kesamaan, yaitu keinginan
mencapai kebahagiaan dan keutamaan kebaikan yang tertinggi sebagai tujuan
hidup.
C.
Moral
Moral, etika
dan akhlak memiliki pengertian yang sangat berbeda. Moral berasal dari bahasa
latinyaitu mos, yang berarti adat istiadat
yang menjadi dasar untuk mengukur apakah perbuatan seseorang baik atau buruk .
Dapat dikatakan baik buruk suatu perbuatan secara moral, bersifat
lokal. Sedangkan akhlak adalah tingkah laku baik, buruk, salah benar, penilaian
ini dipandang dari sudut hukum yang ada di dalam ajaran agama. Perbedaan dengan
etika,
yakni Etika adalah ilmu
yang membahas tentang moralitas atau tentang manusia
sejauh berkaitan dengan moralitas. Etika terdiri dari tiga pendekatan, yaitu
etika deskriptif, etika normatif,
dan metaetika.
Kaidah etika yang biasa dimunculkan dalam etika deskriptif adalah adat
kebiasaan, anggapan-anggapan tentang baik dan buruk, tindakan-tindakan yang
diperbolehkan atau tidak diperbolehkan. Sedangkan kaidah yang sering muncul
dalam etika normatif,
yaitu hati nurani, kebebasan
dan tanggung jawab, nilai
dan norma,
serta hak
dan kewajiban.
Selanjutnya yang termasuk kaidah
dalam metaetika adalah ucapan-ucapan yang dikatakan pada bidang moralitas. Dari
penjelasan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa etika adalah ilmu, moral
adalah ajaran,
dan akhlak adalah tingkah laku manusia.
akhlak tasauf