MAKALAH
ULUMUL
QUR’AN
tentang
Sejarah
Turun, Penulisan dan Kodifikasi Al-Quran
“Diajukan
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah ulumul hadits”
Oleh
:
Handayani : 310.006
Dosen
Pembimbing :
Dr. Asrina, M. Ag
JURUSAN PERBANDINGAN MAZHAB DAN HUKUM ( PMH )
FAKULTAS SYARI’AH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN )
IMAM BONJOL PADANG
2010/2011
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Allah menurunkan
Al-Quran kepada hamba-Nya guna untuk jadi petunjuk bagi alam semesta. Allah mengemukakan
kepada makhluk itu akidah yang betul dan prinsip-prinsip agama yang kuat. Dalam
hal ini ayatlah yang menerangkan dengan jelas. Inilah kurnia Allah kepada
umat manusia, hukum-hukumnya itu
mempunyai dasar agama. Untuk membetulkan akidah umat manusia dan menunjukan
kepada mereka itu jalan-jalan yang betul yang sesuai dengan ajaran Islam. Hal
inilah yang melatarbelakangi penulisan untuk menggali tentang “Ulumul Qur’an”.
B.
Tujuan
Pembuatan Makalah
Makalah
ini penulis buat dengan tujuan untuk mengembangkan diri, menambah ilmu
pengetahuan dan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah “Ulumul Qur’an” yang dibimbing oleh ibuk Asrina.
C.
Batasan
Makalah
Makalah ini
penulis batasi pembahasannya pada pokok pembahasan “Ulumul Qur’an”.
1. Ta’rib
Nuzul Al-Qur’an
2. Ayat
Pertama Dan Terakhir Turun
3. Para
Penulis Wahyu
4. Periode
penulisan Al-Qur’an
5. Masa
Kodifikasi Al-Qur’an
BAB
II
Sejarah
Turun, Penulisan Dan Kodifikasi Al-Qur’an
A.
Ta’rib
Nuzul Al-Qur’an
Nuzul qur’an terdiri dari dua kata
yaitu Nuzul dan Al-Qur’an. Kata Nuzul berasal dari bahasa Arab yaitu “Nazala” yang berarti “meluncurkan dari tempat yang
tinggi ke tempat yang rendah”. Nuzul juga berarti “singgah” atau “tiba di
tempat tertentu”
Jadi nuzul Al-Qur’an adalah turunya
sesuatu dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah.[1]
Terdapat dalam firman Allah SWT Q. S.
Al-mu’min ayat 29
@è%ur Éb>§ ÓÍ_ø9ÌRr& Zwu\ãB %Z.u$t7B |MRr&ur çöyz tû,Î!Í\ßJø9$# ÇËÒÈ
Artinya:
Dan berdoalah: Ya
Tuhanku, tempatkanlah Aku pada tempat yang diberkati, dan Engkau adalah sebaik-baik
yang memberi tempat.
Sejarah turunya
Al-Qur’an mencakup tiga hal yaitu:
1. Cara
Al-Qur’an itu turun di luh mahfuz
Menurut sayati dalam
masalah ini terdapat tiga pendapat yaitu:
·
Al-Qur’an itu diturunkan kelangit dunia
pada malam lailatul Qadar ,
melengkapi dari awal sampai akhir, kemudian Al-Qur’an itu diturunkan secara
berangsur-angsur sesudah itu dalam tempo 22 tahun 2 bulan 22 hari.
·
Al-Qur’an itu diturunkan kelangit dunia
dalam tempo 20 kali malam lailatul Qadar.
Pada tiap-tiap malam di turunkan kelangit dunia sekedar yang dikehendaki oleh
Allah SWT dalam tahun itu secara berangsur-angsur.
·
Al-qur’an itu permulaanya turun pada
malam lailatul Qadar, kemudian
diturunkan sesudah itu secara berangsur-angsur dalam waktu yang berbeda-beda.
2. Cara
Al-Qur’an turun kepada Nabi Muhammad SAW.
$tBur tb%x.
A|³u;Ï9 br& çmyJÏk=s3ã
ª!$#
wÎ)
$·ômur
÷rr&
`ÏB Ç!#uur
A>$pgÉo
÷rr&
@Åöã Zwqßu
zÓÇrqãsù ¾ÏmÏRøÎ*Î/
$tB âä!$t±o
4
¼çm¯RÎ)
;Í?tã ÒOÅ6ym ÇÎÊÈ
Artinya:
Dan tidak mungkin bagi
seorang manusiapun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan
perantaraan wahyu atau dibelakang tabir[2]
atau dengan mengutus seorang utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan
seizin-Nya apa yang dia kehendaki. Sesungguhnya dia Maha Tinggi lagi Maha
Bijaksana.(Q. S. Asy-syura : 51)
Apabila
diperhatikan ayat di atas, ada tiga macam cara Allah berkomunikasi dengan
Nabi-Nabinya:
§ Dengan
wahyu secara langsung tanpa memakai perantara
§ Dengan
wahyu dari balik takbir
§ Dengan
mengutus seorang utusan yaitu malaikat Jibril
B.
Ayat
Pertama dan Terakhir Turun
a. Ayat
pertama turun
Q. S. Al-Alaq ayat 1-5
ù&tø%$# ÉOó$$Î/
y7În/u
Ï%©!$#
t,n=y{ ÇÊÈ t,n=y{ z`»|¡SM}$# ô`ÏB @,n=tã ÇËÈ ù&tø%$#
y7/uur ãPtø.F{$#
ÇÌÈ Ï%©!$# zO¯=tæ ÉOn=s)ø9$$Î/ ÇÍÈ zO¯=tæ z`»|¡SM}$# $tB óOs9
÷Ls>÷èt ÇÎÈ
Artinya:
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang
Menciptakan,
2. Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal
darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran
kalam[3],
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya.
Ayat ini diturunkan kepada Nabi
Muhammad saat dia sedang berkhalwat di Gua Hira’. Sampai suatu saat datanglah
kepaadanya seorang malaikat. Malaikat itu berkata: “Bacalah” nabi menjawab “Aku
tidak bisa membaca”. Ucapan itu berlangsung tiga kali dan pada ucapan yang
ketiga malaikat berkata “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang telah
menciptakan, dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah, bacalah dan
Tuhanmu yang Maha mulia, yang mengajar manusia dengan perantara kalam. Dia
mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Ayat tersebut juga mengandung
perintah untuk membaca. Membaca merupakan salah satu perantara untuk
mendapatkan ilmu pengetahuan. Dalam Islam pada masa-masa pertama dari kehidupan
dikenal dengan satu tanda yaitu ilmu pengetahuan.
Jika Al-Qur’an telah mengarahkan
perhatian umat Islam kepada ilmu pengetahuan dan memrintahkan. Beliau telah
banyak memerintahkan umat Islam untuk menuntut ilmu ilmu pengetahuan.
b.
Ayat
terakhir diturunkan
tPöquø9$# àMù=yJø.r&
öNä3s9 öNä3oYÏ àMôJoÿøCr&ur öNä3øn=tæ ÓÉLyJ÷èÏR àMÅÊuur ãNä3s9 zN»n=óM}$# $YYÏ
Artinya:
Pada
hari Ini Telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan Telah Ku-cukupkan kepadamu
nikmat-Ku, dan Telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu”(Q. S. Al-Maidah :
3)
Ayat di atas
diturunkan pada tanggal 9 dzulhijjah tahun ke-10 hijriah. Ayat tersebut turun
pada saat Rasulullah melaksanakan Haji Wada’ di kota Mekkah bersama kaum
Muslimin. Setelah menerima ayat ini. Rasulullah sempat menikmati hidup di Dunia
selama 81 hari.
Ayat ini juga
diturunkan oleh Allah sebagai penyempurnaan agama pada ayat ini Allah menyempurnakan
Hukum-Hukum, halal dan haram, nasehat dan peringatan. Dengan kata lain, tidak
ada lagi ayat yang turun setelah itu.
C.
Para
penulis wahyu
Sesunggunya
Rasulullah seorang yang ummi. Keumminya ini tidak dapat diragukan lagi, karena
sesudah beliau menerima wahyu beliau mengambil para penulis yang menuliskan
wahyu:
1) Abu
Bakar As-Shiddiq 6) Ubay bin ka’b bin Qais
2) Umar
bin Khattab 7) Zeed bin Tsbit
3) Utsman
bin Affan 8) Muawiyah bin Abi
Sofyan
4) Ali
bin Abi Tholib 9) Muhammad
bin Maslamah
5) Zabair
bin Awwan 10)
Arqam bin Abil Arqam
Lingkungan Arab saat itu bukanlah
lingkungan tulis baca, yang dapat menulis dan membaca dapat dihitung, sedangkan
lingkungan Madinah adalah di bawah lingkungan Mekah. Di Madinah ketika Rasul
hijrah hanya beberapa orang saja yang dapat menulis, diantaranya:
1) Zaid
bin Zararah 4) Zaid bin
Tsabit
2) Mudazir
bin ‘Amr 5) Rafi’ bin Malik
3) Ubai
bin Wahab 6) Aus bin Kahuly
Rasul merasakan
itu setelah hijrah ke Medinah. Maka tindakan pertama yang dilakukan rasul setelah
menang dalam perang, melawan tawanan orang-orang Quraisy yang dapat menulis dan
membaca.
Allah memilih
Muhammad di mana beliau seorang yang ummi, agar manusia mengikuti baliau dan
mengamankan kerisalahanya, itulah satu sebab dari firman Allah SWT
$tBur |MZä. (#qè=÷Fs? `ÏB ¾Ï&Î#ö7s% `ÏB 5=»tGÏ. wur ¼çmÜèrB ÎYÏJuÎ/ ( #]Î) z>$s?ö^w cqè=ÏÜö6ßJø9$# ÇÍÑÈ
sejarah turunya al-qur'an